Riau-99news.id Cerenti, keberadaan pabrik kelapa sawit PKS yang berada di desa pesikaian kecamatan cerenti menjadi sorotan, hal ini disampaikan oleh Tim Aliansi Indonesia RudiWalker purba kepada awak media ini. Rudi Walker mengatakan saat kunjungi lokasi pabrik kelapa sawit yang diduga milik Tedi warga kecamatan Cerenti.
Rudi menjelaskan bahwa di lokasi pabrik tersebut tidak ditemukan plang atau papan nama perusahaan ini, hal ini tentu menjadi tanda tanya besar tentang keterbukaan informasi publik.
Penasaran dengan hal ini tim dari lembaga Aliansi Indonesia langsung mengelilingi seputar pembangunan PKS tersebut dan mencari
Penanggung jawab di lokasi pabrik tersebut Namun yang ditemukan di lokasi tersebut hanya karyawan biasa,
Saat ditanya, karyawan tersebut mengaku tidak tahu menahu tentang perusahaan ini karena masih baru bekerja di sini, ujar karyawan tersebut
Merasa penasaran tim lembaga aliansi Garuda Indonesia coba mengitari lokasi pabrik tersebut dan menemukan beberapa alat berat seperti ekskavator sedang bekerja menggali tanah di sekitar pabrik tersebut.
Merasa aneh dan banyak kejanggalan, Rudi mengatakan, “ini aneh dan penuh kejanggalan karena kami tidak menemukan adanya tangki BBM industri sebagaimana layaknya perusahaan, jika alat berat sebanyak ini bekerja setiap hari dari mana minyaknya apakah alat ini tidak menggunakan minyak” ujar Rudi
Mendapati hal ini, Tim aliansi Garuda Indonesia coba menghubungi Teddy yang diduga sebagai pemilik pabrik tersebut melalui pesan WhatsApp Namun sampai berita ini diturunkan tidak ada jawaban padahal terlihat pada WhatsApp tersebut sudah contreng 2.
Lebih lanjut, Rudi mengatakan dengan tegas dan meminta agar Kejari Kuansing dapat mengusut keberadaan pabrik kelapa sawit ini.
“Kita berharap agar Kejari Kuansing dan pihak terkait seperti Dinas perijinan dan industri perkebunan dapat mengusut tuntas keberadaan pabrik ini karena disinyalir pabrik ini penuh kejanggalan terutama penggunaan BBM nya, karena menggunakan alat berat sebanyak ini tentu akan menghabiskan BBM yang seharusnya untuk masyarakat namun dipakai untuk memperkaya diri oleh perusahaan ini, karena diduga puluhan ton Perbulan minyak jenis solar bersubsidi digunakan oleh perusahaan ini” tutup Rudi.( Tim)





